Tanah Longsor di Km 34 Sungaipenuh Diduga Dibebabkan Bekas Pengerukan oleh PT.AAK


INDOJATIPOS.COM – Peristiwa Longsor yang terjadi di jalan nasional Sungaipenuh Provinsi Jambi batas Tapan, Pesisir Selatan (Pessel), Provinsi Sumatera Barat di Km 34, Jumat (28/9/2018) bukan akibat bencana alam, melainkan karena aktivitas pengerukan tebing tanah.

Pasalnya, longsor yang terjadi di Km 34 disinyalir akibat adanya praktek penebangan hutan kayu dan pengerukan di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Menurut investigasi Lembaga Swadaya Masyarakat Fakta, longsor kali ini di jakan Km 34 disinyalir adanya pengerukan tebing terlalu terjang atau tegak dilokasi longsor tersebut.

“Sebelah kiri badan jalan dari arah Sungaipenuh  sudah ada perkerasan yang akan dicor tertimbun tanah longsor,” Kata Yosep Risal, Ketua LSM Fakta.

Baca Juga  Ahmadi, Noviar dan Fikar Resmi Mendaftar di PKS

“Pekerjaan proyek jalan nasional Sungai Penuh – Tapan ini bikin sengsara pengguna jalan akibat longsor lamanya ditangani tersebut, bukan lah karena alam, tapi dikarenakan dugaan kelalaian oleh pihak rekanan PT.ARIEL ABADI KENCANA (AAK) yang mengerok untuk pengecoran jalan-jalan kurang memahami teknis,” sambungnya.

Sementara, sejak berita ini dipublish pihak PT Ariel Abadi Kencana dikonfirmasi terkait dugaan kesalahan teknis pengerukan tanah bukit pelebaran jalan Nasional tahun 2018, belum memberi tanggapan.(rco)

block ID 8719 : indojatipos.com
     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.