PAINAN – Menyukseskan jalannya program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-97 tahun 2016, adalah program terpadu dari lintas sektoral yang melibatkan TNI, Polri, Kementerian, Lembaga Pemerintahan, Pemerintah Daerah, serta segenap lapisan masyarakat yang ada.
Mengawali kegiatan tersebut, Dandim 0311 Pesisir Selatan (Pessel) Sumatra Barat menggelar doa bersama dengan warga di lokasi TMMD, Rabu (7/9).
Komando Distrik Militer (Kodim 0311/Pessel) Letkol Inf Setiya Asmara, SIP mengatakan, tujuan diadakannya Program TMMD di Kabupaten Pesisir Selatan adalah untuk membantu Pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi wilayah Kodim 0311 Pessel yang jauh dari sentuhan tangan Pemerintah sebelumnya. Karena semboyan TNI adalah “Bersama Rakyat TNI Kuat, Bersama TNI Rakyat Sejahtera”.
“Sasaran fisik yang sudah menjadi prioritas kita saat ini adalah, pembangunan sejumlah infrastruktur jalan usaha tani sepanjang 12 kilometer yang tersebar pada dua kecamatan, yaitu Kecamatan Batang Kapas dan Kecamatan Sutera, yakni dari kampung kandis ke kampung uba sepanjang 4 kilometer, dari kampung uba kekampung koto taratak 4 kilometer, dan kampung uba kekampung ampalu sepanjang 4 kilometer, dan untuk rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 4 unit, yakni dikampung tanjung kandis, ditambah dengan 1 unit mushollah, dengan kisaran anggaran 1,5 miliar dari anggaran APBD perubahan,” terang Dandim.
Dijelaskannya, kegiatan TMMD yang rencananya akan dilaksanakan pada 21 September – 20 Oktober mendatang, para prajurit wajib tinggal dan makan di rumah-rumah penduduk setempat, dengan menjadikan mereka sebagai orangtua sendiri dan seperti rumah sendiri. Hal itu guna menjalin silaturahmi yang baik antara TNI dengan masyarakat, dan ikut merasakan suka dan duka layaknya sebuah keluarga.
“Mereka ikut hadir ditengah-tengah kehidupan masyarakat, maka akan terjalin hubungan kekeluargaan yang sesungguhnya. Kita juga mengharapkan setelah nantinya selesai dibangun fasilititas seperti itu, maka dapat dimanfaatkan dan dijaga sebaik-baiknya oleh masyarakat setempat,” harapnya.
Selain fisik, lanjutnya, kegiatan nonfisik juga akan digencarkan nantinya, seperti penyuluhan tentang bahaya narkoba, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), pertahanan dan keamanan bangsa, dan sebagainya.
“Kita nantinya juga akan bersosialisasi ke sekolah-sekolah dan mengajak para siswa dan siswi untuk mengetahui tentang larangan dalam berbangsa dan bernegara, khususnya bahaya paham Radikalisme dan Komunisme dilingkungan sekolah. Karena salah satu harapan kita adalah tercapainya tumbuh kembang anak secara intelektual dan matang secara sosial,” tutupnya.(Cr01/adv)
Editor: Sutan Richopirmando.