Raja Arab Lirik Investasi Sektor Pariwisata Mandeh di Pessel


JAKARTA – Selain Bangka Belitung, ternyata Raja Salman tertarik dengan Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Padahal Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata RI sudah menawarkan secara khusus kawasan Mandalika untuk menjadi sasaran investasi Raja Arab Saudi itu.
“Kita sebenarnya tawarkan ke pihak Kerajaan Arab Saudi untuk investasi pariwisata di Mandalika di Nusa Tenggara Barat, tapi sekarang mereka tertarik untuk melihat Pesisir Selatan Sumatera Barat dan Belitung,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Senin (27/2/2017).
Bupati Pessel Hendrajoni di Puncak Kawasan Mandeh.Foto Fb Salampessel.
Ketertarikan Raja Salman tersebut kata mantan Dirut Telkom ini, karena Sumatera Barat selain daerah agamis, juga terdapat kawasan projek 10 Bali Baru, yakni Kawasan Mandeh Pessel.
“Tadi disampaikan pak Dubes, sepertinya para pengusaha yang dibawa Raja Salman tertarik menginvestasikan dananya di Sumbar, khususnya di Mandeh,” ujarnya.
Bupati Pessel Hendrajoni Bersama Istri Dan rombongan keluarga Selfie Puncak Mandeh.Foto Fb Lisda Rawdah.
Masih kata Menpar, Selain Sumatera Barat, Raja Salman juga tertarik dengan kawasan Tanjung Kelayang di Bangka Belitung.
“Nama Bangka Belitung dan Mandeh ini ternyata sudah tenar disana. Intinya sudah membuat penasaran para turis di Timur Tengah,” tandasnya.
Meskipun demikian, lawatan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia pada 1-9 Maret tersebut, belum bisa dipastikan apakah Raja Salman akan berkunjung ke Sumbar dan Belitung, namun pihaknya dalam hal ini Pemerintah sudah menyiapkan kunjungan Raja ke Bogor.
Pasalnya, melihat kesukaan Raja Salman adalah nuansa hijau, maka Presiden Jokowi pun mengajaknya ke Istana Bogor pada 1 Maret 2017.
“Selama di Istana Bogor, selain membicarakan hubungan bilateral, Raja Salman diagendakan akan melakukan sejumlah aktivitas lainnya. Satu di antaranya melakukan penanaman pohon di area Istana Bogor. Ada juga tempat yang indah dekat Istana yakni Kebun Raya Bogor, semoga beliau mau ke tempat itu, karena juga sangat indah nuansa hijaunya,” tukasnya.
Bahkan Menpar juga menambahkan, orang nomor satu di Negeri Kelahiran Nabi Muhammad itu di Istana Bogor nanti, memang akan diagendakan menanam pohon bersama Presiden Joko Widodo.
“Tempatnya masih belum tahu, kemungkinan antara di halaman Istana Bogor atau sekitar Kebun Raya Bogor, pasti juga akan ditemani beberapa pangeran,” ujarnya.
Kebun botani yang juga digunakan sebagai tempat penelitian dan konservasi ini adalah salah satu tempat wisata kebanggaan Kota Hujan. Setiap hari, kebun botani yang memiliki luas 87 hektar dengan koleksi sekitar 15 ribu tanaman ini tak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.
Menurut Pengawas Pelayanan Jasa Kebun Raya Bogor, Upun Punijar, hingga saat ini pihaknya belum menerima disposisi apakah Kebun Raya Bogor ditutup atau tidak. Ia pun belum dapat memastikan apakah Kebun Raya Bogor akan tetap menerima wisatawan atau ditutup. Bila akhirnya harus ditutup, pengelola siap melaksanakan perintah.
“Informasinya ada beberapa rombongan, tapi dari pihak Kebun Raya Bogor belum menerima surat resmi untuk disposisi kebun raya. Tapi apapun nanti permintaan dari Istana Negara kita siap, jelas kebanggaan untuk kami jika indahnya Kebun Raya Bogor terekspose ke Timur Tengah,” ungkap Upun.***
Sumber:Gosumbar
     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.