SUNGAIPENUH- SMA Negeri 4 Kota Sungaipenuh diduga melakukan pungutan liar (Pungli) penerimaan siswa baru (PSB) tahun ajaran 2017-2018.
Menurut pengakuan wali Murid, pihak sekolah memungut uang PSB sebanyak Rp 619 ribu per siswa. Alasan pihak sekolah untuk biaya beli bangku dan membuat lokal baru.
“Gimano lagi, harus dibayar pijam uang tetangga menjelang panen padi di sawah. Apalagi jumlah yang dibayar sampai Rp 1,2 juta biaya bangku dan pakaian sekolah,” ujar salah seorang wali murid, minta namanya tidak di tulis.
Sementara, kepala SMAN 4 Sungaipenuh Sukarti dikonfirmasi mengakui dengan banyak alasan. Katanya, biaya sebanyak Rp 619 untuk membuat mobiler dan ruang belajar. Karena ruang belajar tidak ada bantuan dari Pemrov Jambi.
“Ya, itu hasil pertemuan wali murid. Gak mungkin belajar dilantai. Karena ruang belajar dan mobiler tidak ada,” ucapnya.
Diketahui, sebanyak 144 siswa yang diterima SMAN 4 Sungaipenuh tahun ajaran baru 2017 diduga dipungut Rp 619 untuk beli mobiler dan ruang. sedangkan Rp 600 lagi biaya pakaian.(rco)