KERINCI – Polemik survei Kerinci Hilir sepertinya segera berakhir. Pasalnya tim 9 Kerinci Hilir mulai angkat bicara dan membeberkan sejumlah fakta.
M Rahman misalnya, kepada wartawan, membeberkan bahwa Tafyani tidak memiliki alasan yang kuat untuk mempertanyakan keabsahan hasil survei ASR saat ini.
Pasalnya kata mantan Wakil Bupati Kerinci ini, Tafyani lah yang menyurati Tim 7 Kerinci Hilir agar tidak menggunakan LSI sebagai lembaga yang digunakan jasanya untuk melakukan survei bagi Bakal Calon Bupati Kerinci.
Malahan kata Rahman, Tafyani menduga LSI ada indikasi yang kurang akurat.
“Sekarang mau protes yang minta diganti siapa, kok setelah diganti malah protes, pada tanggal 11 September 2017 yang lalu minta tidak gunakan LSI, jadi yang benar yang mana, tak ada alasan bagi Tafyani untuk tidak menerima,” ujar Rahman.
Menurut Rahman, selain meminta meninjau kembali LSI sebagai lembaga survei yang digunakan, Tafyani dalam suratnya juga meminta tim 7 Kerinci Hilir bersatu untuk menggunakan survei nasional yang tidak perlu diinfokan ke bakal calon kecuali hasilnya sudah ada.
“Semua sudah dipenuhi, tidak pakai LSI, tidak sampaikan lembaga apa yang digunakan, juga dipenuhi oleh tim 7, kemudian tidak menggunakan lembaga survei dari sumatera juga dipenuhi harus dari jawa, sudah dipenuhi semua, semuanya sudah dipenuhi, jadi lucu kalau protes lagi,” kata Rahman.
Terkait survei pembanding, Rahman menyebut bahwa tim 9 Kerinci Hilir tidak peduli akan hal itu.
Lagian kata dia, survei pembanding yang ditunggu oleh Tafyani gambarannya juga sudah diketahui dari hasil-hasil survei yang sudah dilakukan di Kerinci.
Berikut isi lengkap surat dari tafyani ke tim 7 Kerinci Hilir Bersatu:
S. Penuh, 11September 2017
Kepada Yth:
Ketua Tim 7 (Kerinci Hilir Bersatu)
Di
Tempat
Assalamualaikum. Wr wb.
Sehubungan dengan akan dilaksanakan survey oleh tim 7 sesuai yang direncanakan dan berdasarkan pengalaman survey baru baru baru ini di Kerinci dan banyak masukan dari para tokoh politik, maka dengan ini diharapkan pada tim 7 sebagai pelaksana sebagai berikut:
1. Meninjau kembali penetapan LSI sebagai konsultan/surveyor karena ada indikasi yang kurang akurat.
2. Agar lembaga survey di voting kembali dri 5-7 lembaga nasional lalu tidak perlu diinfo ke kami selaku kandidat kecuali telah ada hasil (jika perlu tim 7 disumpah tidak membocorkan informasi).
3. Agar surveyor dibawa dari jawa dan tidak mengambil dari sumatera.
4. Tim 7 pastikan mendapat informasi yang akurat terkait metode dan system yang dilakukan surveyor.
5. Apabila usulan ini tidak diperhatikan, saya belum dapat pastikan akan menerima hasil survey tersebut.
Demikian terimakasih,
Wassalam
Ttd
Tafyani Kasim