KERINCI, Indojatipos.com – Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Mayjend H A Thalib Kerinci kembali menjadi sorotan. Pasalnya siang ini Rabu (27/12/2017) dijadwalkan operasi mandel anak umur 6 tahun inisial Fjr batal setelah dilakukan tindakan anastesi/bius.
Saat dikunjungi wartawan Fjr masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Orang tua Fjr mengeluhkan tindakan yang dilakukan kepada anaknya. “Anak saya sudah disuruh puasa untuk operasi siang ini. Malah saat-saat kami sedang dalam kondisi tegang kami mendapat kabar Fjr batal dioperasi karena terbatasnya alat. Padahal Fjr telah di Bius sehingga tidak sadarkan diri,” keluhnya.
Tambah orang tua Fjr, “Kami serasa dipermainkan, Melihat anak kami telah di Bius tapi tidak di Operasi serasa telah terjadi tindakan tidak sesuai SOP yang berlaku,” tambah orang tua Fjr.
dr Nova Perdana Putra, Sp. THT, KL Kepala Instalasi THT RSUD Mayjend H.A. Thalib Kerinci yang juga dokter yang menangani Fjr saat ditanyakan terkait Fjr mengatakan Fjr batal kita operasi karena rahangnya masih kecil, sehingga alat tidak bisa masuk. “Kalaupun kita paksakan operasi akan membahayakan kondisi Fjr. Hingga tindakan Bius kita lakukan itu sudah sesuai SOP yang berlaku. Karena ingin mengetahui Selang itu bisa masuk harus di anastesi terlebih dahulu. Fjr kita anjurkan untuk dirujuk ke Rumah Sakit di Padang untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjutnya,” terang dr. Nova.
Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Kerinci Elyusnadi, S.Kom., M.Si, DPT saat dimintai tanggapan terkait kejadian ini mengatakan selaku Komosi 1 yang merupakan Mitra dari RSUD Mayjend H.A Thalib Kerinci menyayangkan kejadian ini bisa terjadi. Padahal tiap bulannya tidak kurang dari 30 Milyar yang didapatkan BPJS dari masyarakat Kerinci.
“Sudah seharusnya peralatan untuk tindakan seperti ini lengkap di RS. Terkait kejadian Fjr, Kita akan panggil RSUD Mayjend H.A Thalib untuk Haring bersama Komisi 1 DPRD Kabupaten Kerinci,” tegasnya. (tim)