Rp 350 Juta Uang OTT, 2 Unit Mobil Ikut Diamankan


Ruang Pemeriksaan Satreskrim Polres Kerinci Dijaga oleh Anggota Kepolisian.foto Riko Pirmando

KERINCI, Indojatipos.com – Direktur Utama PDAM Tirta Sakti Kerinci inisial AS diduga diamankan Polres Kerinci bersama salah satu Kabag TU Kejaksaan Negeri Sungaipenuh inisial AJ, sekitar pukul 10.00 Wib Jumat (29/12/2017) dijalan Bukit Sentiong, Sungaipenuh.

Dari tangan kedua terkena OTT, informasi beredar sekitar Rp 350 juta diamankan Polres Kerinci dan dua unit mobil Inova warna silver nopol BH 2869 YX mobil kendaraan milik AS. Kijang warna biru Nopol 1963 FL milik AJ. Kedua mobil tersebut diparkir dibelakang Mapolres Kerinci.

Hingga menjelang Magrib pada Jumat ini, , sejumlah awak media masih berada di Polres Kerinci dan berusaha mencari informasi dan menunggu keterangan resmi dari pihak Polres Kerinci terkait dugaan OTT tersebut.

Baca Juga  Selamat HUT TNI ke-79, Kodim 0417/Kerinci Upacara dan Syukuran

Dari pantauan wartawan di Polres Kerinci, sekitar pukul 16. 00 WIB, tampak dua petugas membawa dan mengawal salah satu oknum yang diduga Direktur Utama PDAM menuju toilet, setelah itu dirinya yang mengenakan baju kaos kerah putih langsung kembali ke lantai dua gedung Polres Kerinci.

Diduga pihak Polres Kerinci masih melakukan pemeriksaan terhadap oknum – oknum yang diamankan tersebut. Selain itu, juga tampak pejabat PDAM yang lain di Polres, diduga juga ikut diperiksa.

“Masih pemeriksaan diatas, belum tahu jam berapa selesai,” ujar salah seorang anggota Polres Kerinci, yang sempat ditanyai wartawan.

Kapolres Kerinci, AKBP Dwi Mulyanto, dikonfirmasi wartawan terkait OTT tersebut, mengaku belum mendapat laporan lengkap dari anggota.

Baca Juga  Digelar HTK-Ezi, Ratusan Peserta Antusias Ikuti Pelatihan Tes CPNS dan PPPK

“Saya belum dapat info (dari anggota, red),” singkatnya via WhatsApp kepada wartawan.(Riko Pirmando)

     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.