Resmikan BSD, Wako AJB Tegaskan Komitmen Terus Benahi Kota
SUNGAIPENUH – Penataan dan pembenahan Kota Sungai Penuh setiap saat akan terus dilakukan Pemerintah Kota Sungai Penuh.
Terutama keinginan Walikota Sungaipenuh Asafri Jaya Bakri membangun air mancur raksasa di tengah lapangan merdeka Sungaipenuh di tahun 2018. Sayangnya, rencana itu tertunda lagi tahun depan.
“Kita ingin menjadikan Lapangan Merdeka sebagai ruang terbuka hijau yang bisa dimanfaatkan sebagai fasilitas rekreasi, fasilitasnya terus kita tingkatkan,” sebut wako.
Salah satu fasilitas yang siap dibangun tahun 2018 adalah air mancur sepanjang 40 meter, namun karena ada reaksi dari komponen masyarakat, sebut Wako, terpaksa pembangunannya ditunda menjadi 2019.
Infrastruktur, fasilitas, ketertiban, kebersihan dan kenyamanan menjadi prioritas utama agar kota Sungai Penuh tidak tertinggal dari kota – kota lain.
“Tantangan selalu ada untuk kita hadapi, kalau kita tidak berbenah, maka kita akan tertinggal dari daerah lain yang terus menggeliat,” sebut Walikota Asafri jaya Bakri ( AJB).
Apalagi, lanjut Wako, Kota Sungai penuh tergolong sebagai Kota tua, sehingga penataannya memerlukan respon tidak hanya dari pemerintah namun juga tokoh masyarakat dan stake holder lainnya.
Hal ini ditegaskan Wako AJB dalam arahannya saat meresmikan kampung Belakang Sentral Damai (BSD) yang berlokasi di RT 9 lingjungan III, Kelurahan Kota Sungai Penuh sebagai daerah Kota Tanpa Kumuh (Kotaku).
Kotaku merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan meningkatkan fasilitas bagi warga masyarakat kota seperti perbaikan drainase, peningkatan jalan lingkungan, perbaikan kualitas lingkungan serta kebersihan dan ketertiban.
“Program kotaku sangat membantu kita dalam membenahi kawasan kota Sungai penuh yang kita cintai ini, ” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPRD kota Sungai Penuh, Fikar Azami, SH.MH, dalam sambutannya mengingatkan agar warga kota bisa turut berperan dalam menjaga ketertiban dan kebersihan termasuk bersedia mengikuti aturan dari pemerintah.
“Kita akan perjuangkan peningkatan anggaran untuk kelurahan sebagai ujung tombak perubahan dan kemajuan kawasan kota,” sebut Fikar. (Adv/rd)