INDOJATIPOS.COM, Kayuaro – Proyek program padat karya tembok penahan tebing Desa Bedeng Delapan, Kayuaro Barat, Kabupaten Kerinci disinyalir bermasalah.
Pasalnya, tembok penahan tebing sepanjang 40 meter dengan tinggi 5 meter yang menelan dana APBDES sekitar Rp 400 juta tahun 2018 lebih itu diduga dibangun asal jadi, dan tidak adanya perencanaan, sehingga ambruk.
“Baru dibangun sudah ambruk, ini proyek tidak beres. Aneh Setinggi 5 meter tidak diberi besi tiang, inikan sia-sia saja dibangun dengan dana cukup besar sampai Rp 400 juta,” ujar warga setempat.
Ambruk tembok tersebut, Masyarakat desa bedeng delapan berharap pada pihak dinas terkait melakukan pengawasan dana desa.
“Kita minta inspektorat turun agar meninjau proyek desa yang ambruk itu. Ini menyakut dana pembagunan sangat besar, dan merugikan masyarakat ” kata warga bedeng delapan.
Sementara kepala Desa Bedeng Delapan Legino dikonfirmasi wartawan mengakui pembangunan tembok penahan tebing tersebut tidak memakai besi tulang.
“Dalam RABnya tidak ada pakai besi tulang,” katanya.
Laporan : Supermi
Editor : Richo Pirmando