OPINI, Penulis: IRMA ELFIOLA (1804071)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
Remaja, merupakan tahapan menuju pendewasaan. Mulai mencari dan mencoba segala hal yang dia inginkan untuk memperoleh jati dirinya. Pada saat remaja emosional belum matang sehingga remaja akan memberontak terhadap segala hal yang membuat gejolak emosi. Emosi yang masih labil ini, dapat menjadi penyebab depresi pada remaja.
Apa Saja Gejala Stress Pada Remaja ?
1. Perubahan emosional : anak terlihat gelisah,cemas, sering merasa panik
2. Perubahan fisik : remaja yang mengalami stress cenderung sering mengalami sakit misalnya sakit kepala,sakit perut,serta nyeri dan lain lain.
3. Perubahan perilaku : perubahan kebiasaan makan&tidur, lebih cepat marah.
4. Perubahan kognitif : remaja akan mengalami penurunan konsentrasi, kelupaaan,atau kecerobohan.
Berbagai hal yang sering membuat remaja mengalami stres adalah masalah kehidupan sosial, seperti hubungan keluarga, percintaan, pertemanan, hingga persoalan akademis di sekolah. Tekanan-tekanan tersebut bisa menjadi stres ringan yang jika dibiarkan dalam waktu lama akan menyebabkan depresi.
Ketika remaja mengalami stress maka mereka akan melampiaskan kemarahan meraka kepada hal hal yang negatif, contohnya dengan mengkonsumsi narkotika. Karena bisa saja meraka mendengar cerita tentang kenikmatan obat obat terlarang yang dapat membuat stress mereka hilang dan membuat meraka lebih tenang.
Maka dari itu ,remaja sangat membutuhkan bimbingan, pantauan orang tua agar mereka tidak melakukan hal negatif seperti konsumsi narkotika. Keluarga terutama orangtua diharapkan memberika arahan (menanamkan nilai norma dan sikap yang baik), menjadi teman mereka sehingga mereka dapat menceritakan keluh kesah yang mereka rasakan, dan membantu mereka dalam menyelesaikan masalah yang belum dapat mereka selesaikan sehingga meraka merasa diperhatikan dan disanyangi dengan baik.
Ada penelitian yang menyebutkan bahwa semakin besar jumlah stres yang dialami seseorang, maka akan semakin besar pula kemungkinan kecanduan terhadap obat-obatan terlarang. Alasannya, orang tersebut akan memakai obat guna mengatasi ketegangan terkait dengan stresor kehidupan atau untuk menghilangkan gejala kecemasan dan depresi. Dengan demikian, penggunaan narkoba berfungsi sebagai sarana untuk menenangkan tekanan psikologis.
Hal hal yang dapat mengurangi stress yang dihadapi,berikut tipsnya
1. Penuhi nutrisi dan rutin berolahraga : jika tubuh mendapatkan nutrisi yang baik maka berdampak yang baik pula bagi kesehatan mental,dengan berolahraga membuat tubuh menjadi lebih rileks.
2. Wajtu tidur yang cukup
3. Kurangi konsumsi kafein : dengan mengkonsumsi kafein berlebihan bisa membuat tubuh merasa cemas,gelisah dan jantung berdebar. karena terlalu sering konsumsi kafein mengakibatkan kita mengalami kecanduan.
4. Utarakan perasaan : saat mengalami stress hindari untuk memendam sendiri.
Cobalah berbica dengan keluarga terutama orang tua atau teman. Hal ini dilakukan agar beban yang kamu hadapi sedikit berkurang dan bisa saja mereka dapat membantu dalam menghadapi masalah yang sedang dihadapi.
Intinya, stres dengan strategi untuk mengatasinya yang buruk dapat meningkatkan risiko terhadap kecanduan obat-obatan terlarang. Maka dari itu, penting untuk kita, terutama para pekerja memahami soal stres dan bagaimana cara untuk mengelolanya.
Hindari melakukan hal hal negatif, misalnya dengan konsumsi narkoba. Komunikasikan dengan orang terdekat dan minta bantuan terhadap beban yang kamu alami sehingga kamu tidak mmendekati obat obat terlarang.(***)