INDOJATIPOS.COM, Kerinci – Kegiatan proyek pengadaan kopi arabika untuk petani di Kabupaten Kerinci diduga bermasalah, pasalnya jumlah bibit yang diperoleh anggota kelompok tani tidak sesuai dengan perencanaan diduga terjadi pengurangan volume pada jumlah bibit kopi yang diterima oleh anggota kelompok tani.
Proyek kegiatan pengadaan tanaman kopi Arabika seluas 150 hektar di kabupaten Kerinci tersebut dimenangkan oleh CV purnabakti dengan pagu dana dana 928,500.000 juta sedangkan pagu dananya 1.050.000.000. Kuat dugaan terjadi pengurangan jumlah volume pekerjaan dalam pengadaan bibit kopi arabika bantuan kegiatan dinas provinsi jambi.
Yudi Hermawan salah satu ketua lembaga swadaya masyarakat reaksi kerinci mengatakan.bahwa dari hasil investigasi pihaknya bahwa kuat dugaan terjadi pengurangan jumlah volume jenis barang yang diberikan rekanan kepada kelompok tani, dari data yang diperolehnya bahwa tiap anggota Kelompok Tani mendapatkan 800 batang bibit kopi Arabika padahal di RAB nya tiap anggota kelompok tani mendapatkan 1000 batang bibit kopi jenis arabika per orangnya.
“Kami sudah cek ke lapangan bahwa terjadi pengurangan jumlah volume pada pengadaan bibit kopi arabika yang diterima anggota kelompok tani, kami menduga antara kontraktor dengan pihak panitia dinas Perkebunan provinsi sengaja mengurangi jumlah volume untuk mendapatkan keuntungan secara pribadi, karena 9 kelompok tani yang menerima program bantuan bibit kopi arabika mengaku menerima bibit 800 batang sedang di RAB 1000 batang yang harus mereka terima ,”jelasnya
Proyek pengadaan dengan pagu dana lebih dari 1,1 miliar ini dimenangkan oleh CV asal semurup kerinci, kami berencana akan melaporkan ke pihak berwajib adanya dugaan kerugian negara yang timbul dari kegiatan pengadaan bibit kopi arabika ,” jelasnya
Dia menambahkan bahwa data yang diperolehnya pengadaan bibit kopi arabika, tidak hanya bibit yang terjadi pengurangan volume namun pengadaan pada volume pupuk organik, dan yang lainnya seperti kayu pancang juga tidak diterima anggota kelompok.tani.
“Untuk Bibit Kopi Arabika ditaksir terjadi pengurangan 28.000 batang sedang kekurangan pupuk organik ditaksir sekitar 7000 Kg, sedang kekurangan knapsack sprayer 21 buah, misalnya saja salah satu kelompok tani Desa Baru Sungai Medang, mengaku mendapatkan bibit kopi 800 batang, kemudian pupuk 12 karung, dan sprayer 4 orang anggota mendapat satu, untuk satu kelompok dengan 20 orang anggota mendapat 5 buah knapsack sprayer sedang di RAB 9 buah,”jelasnya.
Sementara itu, Salah seorang anggota Kelompok Tani Desa baru Sungai Medang, yang sebagai penerima bibit mengatakan bahwa dirinya hanya menerima 800 batang bibit kopi, kalau untuk knapsack sprayer, untuk satu kelompok tani dapat 5 unit, 1 knapsack sprayer untuk orang anggota kelompok tani,”jelas Anggota kelompok tani yang tidak mau namanya.
Kepala dinas perkebunan provinsi Jambi, Agusrizal, saat dimintai komentarnya soal adanya pengurangan jumlah volume dalam pengadaan bibit kopi Arabika ke kelompok tani. “Sudah diterima petani dan ada Berita Acara serah terima tiap petani,”kata Agusrizal, melalui Whatsapp, seperti yang dilansir jambi independent. (red)