Afifah Hana Wahyuni M.Psi., Psikolog: Penyebab Bullying, Ada 4 Faktor, Ini Dia


INDOJATIPOS.COM— Terkait Bullying hingga kekerasan yang terjadi pada siswi SMPN 23 Kerinci di Kayuaro yang menghebohkan masyarakat Kerinci dan Kota Sungaipenuh mendapat perhatian dari Psikolog.

Afifah Hana Wahyuni M.Psi., Psikolog asal Kota Sungaipenuh di wawancara khusus oleh media indojatipos.com, ada empat pertanyaan diajukan perranyaan. Salah satu apa penyebab bullying pada anak?

Psikolog Afifah Hana Wahyuni mengatakan, ada empat faktor:
a. Faktor Keluarga
Keluarga mengambil peranan penting dalam pola asuh anak. Orang tua yang menunjukkan kekerasan fisik maupun kekerasan verbal, bisa menjadi pemicu seorang anak menjadi pelaku bullying karena meniru dari apa yang dilihatnya.

Kekerasan fisik yang dimaksud di sini bisa berbentuk memukul, menampar, meninju, dan lainnya. Sedangkan kekerasan verbal bisa berupa komunikasi yang kasar dan penuh makian.

Baca Juga  Pemotongan living cost Penerima KIP-K di IAIN Kerinci, HMI: Prestasi atau Penindasan?

Tidak adanya perhatian dari orang tua untuk anak, serta tidak adanya attachment yang positif antara orang tua dan anak juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab bullying.

b. Faktor Sekolah : Sekolah menjadi salah satu tempat bertumbuhnya perilaku bullying. Sayangnya pihak sekolah kerap mengabaikan tindakan bullying, kurang ketegasan, dan minim sekali pemberian konsekuensi dari pihak sekolah terhadap tindakan ini.

Akibatnya, pelaku tidak mendapatkan efek jera dan berani untuk mengulangi tindakan tersebut.

c. Faktor Teman Sebaya : Ingin membuktikan diri sebagai orang yang kuat agar tidak dianggap remeh dan payah oleh teman-temannya juga bisa mendorong seseorang menindas yang lainnya. Hal ini biasa dilakukan agar dapat diterima dalam suatu kelompok pertemanan.

Baca Juga  Polres Kerinci Buka Puasa Bersama Awak Media

d. Tontonan TV
Anak cenderung menerima dan meniru segala sesuatu yang ia lihat, tanpa mempertimbangkan efek samping yang terjadi. Baik itu tindakan maupun kalimat atau kata-kata yang diucapkan dalam dialog film.

Laporan Khusus: Riko Pirmando/indojatipos.com

Bersambung…

     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.