DAMPAK COVID 19 & PERDAGANGAN ONLINE TERHADAP TEKANAN KEPADA PEDAGANG DI KOTA SUNGAI PENUH SERTA DAMPAK SOSIAL KEDEPAN


OPINI OLEH: KURNIADI ARIS,SH,.MH,.MM.
ADVOKAT/PENGACARA

BISNIS dalam dunia perdagangan merupakan mata rantai dan instrument yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap manusia memerlukan harta untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pasar sebagai sentra kegiatan ekonomi yang mendorong dan memperlancar kegiatan yang bersifat ekonomi bagi masyarakat.

Wabah covid 19 berdampak terhadap tegak lurus kepada ekonomi global tekanan (determinsi) yang hebat ini juga dirasakan oleh pasar domestik termasuk kota Sungai Penuh, jangankan untuk bertransaksi pada saat covid, untuk keluar rumah saja masyarakat berfikir beberapa kali, suka tidak suka ini memberikan tekanan dan berdamapak serius terhadap pedagang-pedangan di Pasar Sungai Sungai Penuh.

Berdasarkan data dari CNBC ada beberapa Perusahaan yang tutup akibat wabah covid 19 diataranya, Airy Rooms resmi menghentikan operasional tanggal 31 Mei 2020. Penyebabnya adalah adanya keadaan yang berbeda dari sebelum pandemiCovid, JD.ID resmi menutup seluruh layanannya per 31 Maret 2023.

Hal ini pertama kali diketahui dari laman resmi JD.ID, berikutnya Fabelio (start up), berdasarkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.47/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Niaga.JKT.PST, tertanggal 5 Oktober 2022, yang mengabulkan putusan pailit terhadap PT. Kayu Raya Indonesia atau Fabelio, terkahir Pizza Hut bisnis wiralaba yang barangkali siap-siap gulung tikar Hut dan sekitar 400 restoran cepat saji Wendy’s di AS mengajukan pailit karena terlilit utang US$1 miliar.dan banyak lainnya Perusahaan yang terdampak wabah covid 19.

Kedaan yang tidak bershabat ini juga dialami oleh pedangang-pedangan di Pasar Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi berdasarkan hearing dengan ketua KADIN H.Harmen dengan pedangang di pasar Sungai Penuh pada tanggal 1 Oktober 2023 di hotel Arafah, di temukan banyak persoalan yang di alami pedang di Kota Sungai Penuh dimana transaksi pedangangan begitu tertekan akibat dampak Covid dan perdangan Ecomere (perdagangan on line), “celakanya” pedangan-pedangan ini rata-rata memamakai pihak perbankan untuk suntikan modal di saat sebelum Covid ironisnya Covid membauat pasar terketang supply dan demand tidak seperti yang diharapkan pedangan serta tekanan perdangan online membuat para pedagang semakin lunglai dan terpuruk dan tertekan di tamabh dengan bermunculan pasar-pasar baru di kabupaten membuat pedangang ini tidak bisa berbuat banyak untuk membayar hutang di bank bahkan tidak sedikit dari pedagang ini yang sudah di lelang asetnya oleh pihak perbankan dan ada juga yang maju kepengadilan memakai jasa penulis untuk meminta kedalian dengan pertimbangan satu dan lain hal secara yuridis.

Kedaan yang runyam ini harus disikapi oleh semua stakeholder harus duduk satu menja membicarakan hajat hidup ratusan orang yang sedang di lilit persolaan serius ini,sebab kitika perdangan bermasalah pajak dan retribusi pasti bermasalah selanjutnya ketika cashflow bermasalah uang tidak berputar terjadi pegangguran maka dampak social yang harus di tanggung tidak main-main, ketika ekonomi sulit maka akan criminal akan terpicu naik itu hukum causlitas (hukum sebab akibat) yang tidak bisa dihindari, butuh penaganan cepat agar keadaan ini tidak semakin memburuk dan berdamapak luas.duduk Bersama mencari peyelesaian terbaik untuk kedaan ini dan kemajuan Kota Sungai Penuh.(***)

     

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.