INDOJATIPOS.COM, SUNGAIPENUH – Viral lagi, Kejadian gaduh kembali mewarnai suasana Rumah Sakit Umum (RSU) MHA Thalib Sungai Penuh. Kali ini, keluarga pasien yang tidak puas dengan pelayanan medis di Poli, melakukan tindakan emosional, dikarenakan pelayanan yang buruk bahkan berkas antrian pasien yang ada di ruang pendaftaran dibuang.
Insiden ini menyebabkan ketegangan di antara pengunjung dan petugas rumah sakit. Menurut saksi mata, peristiwa bermula ketika keluarga seorang pasien yang sudah menunggu cukup lama merasa frustrasi dengan waktu tunggu yang semakin lama.
Inseden tersebut bahkan juga viral di media sosial saat ini, dimana menurut keterangan dari akun Facebook atas nama Cacing Sutra yang merupakan ayah dari pasien yang ngamuk. Dimana menurut keterangan, ia menyampaikan bahwa kejadian tersebut bermula 4 hari sebelum hari ini , ia bersama anaknya Ayu, mendatangi IGD dengan keluhan tentu nya sakit.
Sesampai di IGD , mereka di sarankan untuk ke poli langsung agar bisa bertemu dokter spesialisnya, karena besoknya hari Minggu , tentu mereka tidak bisa menemui dokter. Hari Senin, ia dan anaknya mendatangi kembali untuk ke poli, sekian jam menunggu antrian, pas giliran nomor antrian dirinya, jawaban dari petugas bahwa sudah penuh.
“ok masih bisa kmi tahan , besok hari nya , tepat nya Selasa 19 /11/2024 , kami daftar ulang untuk ke poli nya, kami datang lebih awal pukul 8 kurang, jam 11 pas giliran nmor antrian kami, namun jawaban yang kami dapat kan kuota SDH penuh ( kuota 40 orang /SDH penuh). Berharap pelayanan yag baik, justru sikap kasar yang kmi terima , begini bobrok kah layanan rumah sakit umum kota sungai penuh ini… MAAF ….INI BUKAN TENTANG POLITIK . murni keresahan dri kmi warga kota sungai penuh….
Mhn instansi terkait , BLU rumah sakit MH A thalib , dinas kesehatan , dll yg berkompeten mmbenahi semua ini , ” tulis akun Fb dari keluarga korban.
Bahkan dalam video yang beredar tersebut, juga terdengar pasien yang dalam kondisi sambil menangis, meminta kembali berkas yang diduga telah dibuang oleh petugas.
Kejadian ini tentu saja menambah daftar panjang ketegangan yang terjadi di RSU MHA Thalib dalam bulan ini, yang sebelumnya juga diwarnai dengan beberapa insiden serupa.
Masyarakat setempat berharap agar adanya tindakan serius dari atasan agar kejadian serupa tidak kembali terulang, dan agar RSU MHA Thalib bisa meningkatkan kualitas layanan serta komunikasi antara tenaga medis dan keluarga pasien.
Sementara, Dirut RSU MHA Thalib Kerinci Deby Sartika dikonfirmasi terkait video viral pasien mengamuk di ruang lobi pendaftaran. Deby terkesan bungkam selaku Dirut. Bahkan Deby mengirimkan link facebook klarifikasi dari kabag pelayanan RSU
Keterangan kabag pelayanan mengatakan, persoalasan tersebut berawal dari pasien mendaftar di nomor antrian 160. Sementara pelayanan dalam 1 hari 40 orang. “Kita tidak membatasi pasien, tetapi membatasi jumlah pelayanan 40 orang per hari di polisi penyakit dalam,”katanya.(rco)