Dewan Diminta Turun ke Lokasi
INDOJATIPOS.COM, Sungai Penuh— Proyek swakelola pembuatan Lapak penampungan pedagang Pasar Beringin di jalan Teuku Umar Sungaipenuh dinilai mubazir.
Pembangunan dilakukan oleh dinas Perdagangan terkesan dadakan. Bahkan, lapak dibangun dari Dana APBD Perubahan 2024 dinilai ajang dugaan menghabiskan anggaran.
Parahnya lagi, pembuatan dimulai diakhir penguhujung tahun. Bahkan, pembangunan terancam tidak selesai.
“Waktu tinggal hari ini lagi (Selasa red). Apabisa selesai hari ini. Pencairannya sistem bagai mana. Apalagi lagi dananya dari APBD P kota Sungaipenuh,” ujar warga Pasar Beringin, Selasa (31/12/2024).
Pembangunan lapak penampung juga dinilai tidak tepat dilakukan di jalan Teuku Umar. Karena jalan umum dijadikan lapak.
“Awalnya sempat dibongkar, karena Dishub keberatan jalan dijadikan lapak, kenapa dibangun lagi. Disperindag harus mencari jalan lainnya. Musyawarah dulu dan koordinasi,” katanya.
Syafrizal Kadis Perindag Kota Sungaipenuh dikonfirmasi mengatakan, lapak itu dibuat untuk penampung pedagang pasar beringin. Karena pasar beringin dibangun.
“Lokasinya tidak ada lagi, kalau untuk jelas silakan ke kantor,” kata Syafrizal.
Ditanya soal pembangunan belum selesaikan dilakukan, sementara anggaran tahun 2024 berakhir hari ini. “Sebatas yang mampu mereka, kerja saja,” ucapnya.
Syafrizal mengaku, pembangunan lapak tersebut dianggarkan di APBD Perubahan. “Swakelola dinas, kita bayar sesuai hasil pekerjaan,” imbuhnya.
Warga Minta DPRD Sungaipenuh Segera Turun
Terkait pembangunan lapak penampung pedagang pasar beringin dinilai mendadak dan lokasinya tidak tepat, jika pembangunan pasar beringin dilakukan. Maka lapak tersebut dinilai mubazir dan bakal rusak karena jalan tersebut menganggu akses pembangunan pasar beringin.
“Wakil rakyat harus segera turun, bagaimana pembangunan ini? Apa tidak dinilai mubazir,” kata warga Pasar beringin yang namanya tidak mau ditulis.(rco)