INDOJATIPOS.COM, Kerinci— Program bantuan kuliah untuk mahasiswa tidak mampu atau program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) di IAIN Kerinci diduga bermasalah dan terendus adanya dugaan pemotongan.
Pogram KIP-Kuliah ini bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu untuk membiayai pendidikan, namun hal tersebut disinyalir dipotong.
“Anggaran KIP Kuliah untuk bantuan biaya hidup (living cost) 1 mahasiswa menerima 700 ribu/bulan atau 4,2 juta/semester. Sedangkan yang diterima mahasiswa 1,7 juta dan sisa 2,5 kemana?,” ujar sumber.
“Jika pemotongan untuk program lain, kan bisa diambil di dari anggaran bantuan biaya pendidikan sebesar Rp 2,4 juta/semester, bukan dari biaya living cost,” bebernya lagi.
Terpisah, diakun instagram Lapmiumi_kerincisungaipenuh menyebutkan, pengelola dana KIP-K yang seharusnya dilaksanakan dengan transparan dan terbuka mungkin.
Namun berbanding terlaik dengan IAIN Kerinci yang menyebutkan pengelolaan tertutup.
Dicaption IH lapmihmi_kerincisungaipenuh menyebutkan, adanya pemotongan yang besar sehingga mahasiswa/i hanya mendapatkan uang saku atau living cost 1,7 juta.
“Bayangkan, mahasiswa/i yang hidup kurang mampu dan tinggal di kost dengan biaya seminim itu, KIP-K bukannya membantu malah menceking mahasiswa/i,” caption IG Lapmihmi.
Sementara Rektor IAIN Kerinci Jafar Ahmad yang juga mantan Warek II ini dikonfirmasi terkait dugaan persoalan adanya pemotongan Bantaun Program KIP-K belum memberikan tanggapan, namun saat dihubungi, Rabu (19/2/2025) tidak menjawab.
Begitujuga dengan warek III IAIN Kerinci Halil Husairi dikonfirmasi belum memberikan tanggapan.(rgo/rco)